KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan atas segala limpahan rahmat dan karunia Allah SWT, karenaNya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahcurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, rosul penutup dan pemberi syafaat yang mulia. Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah, Bahasa Indonesia 2 adapun judul makalah ini adalah “ Ayat Jurnal Penyesuaian ”.
Penyusun menyadari makalah ini masih banyak kekurangan dalam penyusunannya. Untuk itu penyusun menerima saran dan kritik yang membangun agar supaya adanya perbaikan.
Akhirnya, penyusun sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Terima kasih atas perhatiannya dan mohon maaf atas segala kekurangan. Besar harapan semoga makalah ini bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Bekasi, November 2013
Penyusun
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Akuntansi merupakan Pelaporan keuangan yang berisi informasi-informasi yang berguna
dalam membantu pengambilan keputusan bagi para pemakainya.
Dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita sadari, sesungguhnya kita telah menggunakan jasa akuntansi. Ketika seorang pemilik warung mencatat pembelian barang dagangannya, mencatat siapa saja yang berhutang pada warungnya, memisahkan kotak antara uang yang masuk dari hasil penjualan dengan kotak uang yang dialokasikan untuk belanja kebutuhan barang dagangan dan kebutuhan operasional di warungnya. Maka, pada dasarnya pemilik warung tadi telah menerpkan teknik akuntansi. Penerapan pengetahuan di bidang akuntansi tentu semakin luas dan kompleks jika dihadapkan pada bisnis dengan skala yang lebih besar.
Seperti ilmu-ilmu lainya, ilmu akuntansi juga berkembang sesuai perkembangan teknologi dan peradaban manusia. Selain itu, faktor kebutuhan juga ikut serta dalam perkembangan akuntansi itu sendiri. Akan tetapi, baik akuntansi maupun ilmu-ilmu lain tidak berkembang dengan sendirinya tanpa adanya hal yang cukup berarti yang dapat mendorong akuntansi tersebut berkembang dan bertahan hingga sekarang.
Dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita sadari, sesungguhnya kita telah menggunakan jasa akuntansi. Ketika seorang pemilik warung mencatat pembelian barang dagangannya, mencatat siapa saja yang berhutang pada warungnya, memisahkan kotak antara uang yang masuk dari hasil penjualan dengan kotak uang yang dialokasikan untuk belanja kebutuhan barang dagangan dan kebutuhan operasional di warungnya. Maka, pada dasarnya pemilik warung tadi telah menerpkan teknik akuntansi. Penerapan pengetahuan di bidang akuntansi tentu semakin luas dan kompleks jika dihadapkan pada bisnis dengan skala yang lebih besar.
Seperti ilmu-ilmu lainya, ilmu akuntansi juga berkembang sesuai perkembangan teknologi dan peradaban manusia. Selain itu, faktor kebutuhan juga ikut serta dalam perkembangan akuntansi itu sendiri. Akan tetapi, baik akuntansi maupun ilmu-ilmu lain tidak berkembang dengan sendirinya tanpa adanya hal yang cukup berarti yang dapat mendorong akuntansi tersebut berkembang dan bertahan hingga sekarang.
1.2
Rumusan Masalah
1) Bagaimana karaktersistik Proses Penyesuaian
2) Kapan Ayat Jurnal Penyesuaian di Buat?
3) Mengapa Perlu di Buat Ayat Jurnal Penyesuaian?
4) Akun-akun apa saja yang memerlukan Penyesuaian?
1.3 Tujuan Masalah
1) Menjelaskan karakteristik proses penyesuaian
2) Untuk mengetahui kapan waktunya akun-akun disesuaikan
3) Untuk mengetahui alasan dibuatnya Ayat Jurnal Penyesuaian
4) Untuk mengetahui akun-akun apa saja yang harus disesuaikan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Ayat Jurnal Penyesuaian
Ayat
Jurnal Penyesuaian atau disebut juga Adjusting Entries adalah jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan
saldo perkiraan-perkiraan ke saldo yang sebenarnya sampai akhir periode
akuntansi, atau untuk memisahkan penghasilan atau biaya dari suatu periode
dengan periode yang lain.
Ayat Jurnal Penyesuaian dibuat pada
akhir sebuah periode akuntansi yakni pada saat akan membuat laporan
keuangan.Pada saat perusahaan tutup buku,perusahaan akan menyususn laporan
keuangan agar perusahaan dapat menegetahui posisi keuangan pada periode
akuntansi berjalan.adapun laporan keuangan yang terdiri dari:
· Laporan Laba /Rugi (profit loss statement or income
statement).
Dari laporan ini dapat diperoleh
laba atau rugi pada tahun yang bersangkutan
· Laporan perubahan modal (capital statement)
Laporan ini menunjukan nilai-nilai perubahan dari modal yang dimiliki
perusahaan
· Neraca (Balance Sheet)
Laporan ini menunjukan posisi harta/asset/aktiva,hutang dan modal.
Sebelum
laporan keuangan dibuat terlebih dahulu disusunsatu kerta s kerja yang disebut
dengan neraca lajur.neraca lajur biasanya dibuat 10 kolom atau 12 kolom .jadi
disebut neraca lajur 12 kolom atau neraca lajur 10 kolom dan neraca lajur
dibuat ada beberapa perkiraan-perkiraan yang perlu di sesuaikan untuk dibuat
ayat-ayat jurnal penyesuaian.
Konsep (Metode ) Pencatatan
Akuntansi:
Cash basis
Acrrual Basis
2.2 Tujuan Dilakukan
Penyesuaian
Secara rincinya tujuan dari
penyesuaian itu sendiri adalah
Ø Untuk mempermudah menyusun neraca saldo debit dan kredit
buku besar.
Ø Untuk merekap saldo akun-akun buku besar
Ø Untuk menentukan saldo akun-akun buku besar yang sesuai
dengan realita
Ø Untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan
Ø Untuk mempermudah penyusunan kertas kerja
Mengapa perlu dibuat AJP?
Berikut alasan penyebab adanya
pencatatan Ayat Jurnal penyesuian :
·
Peristiwa yang tidak tercatat setiap
hari karena tidak efisien untuk melakukannya.
·
Biaya yang tidak tercatat selama
periode akuntansi karena mereka berakhir dengan berlalunya waktu sebagai akibat
dari transaksi harian
·
Item yang mungkin tidak atau belum
tercatat.
·
Suatu kondisi yang transaksi
sudah terjadi,tetapi belum dilakukan pencatatan pada rekening yang bersangkutan
·
Kondisi yang rekeningnya sudah
dicatat,tetapi kondisi saldo rekeningnya perlu dikoreksi,sehingga akan
mencerminkan nilai yang sebenarnya.
Penyesuaian
tidak berarti pembetulan dari kesalahan yang terjadi, karena setiap kesalahan
pada komputer akuntansi dapat langsung dilakukan pada record yang diketahui
salah. Penyesuaian merupakan hal yang penting pada sistem periodical system
yang dilakukan pada saat penyusunan laporan keuangan. Perpetual system
sesungguhnya tetap membutuhkan penyesuaian hanya saja dilakukan dalam waktu
yang tidak ditentukan, sehingga banyak yang mengatakan dalam perpetual system
tidak dibutuhkan penyesuaian.
Hal-hal yang perlu mendapat
penyesuaian pada akhir periode akuntansi adalah :
- Persediaan barang dagang (inventory of merchandise)
- Biaya dibayar di muka (Prepaid expenses)
- Penghasilan diterima dimuka (accruals receivable)
- Biaya yang masih harus dibayar (Accruals payable)
- Penyusutan aktiva tetap(depretion of fixes assets)
- Taksiran piutang tak tertagih
Contoh:
Seperti
halnya bila kita merima pesanan (Purchase Order) suatu barang dari customer,
dengan menerima pembayaran dimuka sesuai aturan tertentu yang ditetapkan
misalnya 50%. Cash yang kita terima tersebut adalah bagian dari hutang kita
terhadap buyer sejumlah cash yang kita terima. Utang tersebut biasanya
dibukukan pada rekening “Pendapatan diterima dimuka”. Pada saat barang yang
dipesan sudah kita penuhi bagian piutang akan mencatat sejumlah total invoice
padahal piutang seharusnya adalah sebesar 50% dan pedapatan diterima dimuka
seharus menjadi 0 (Nol). Pada saat ini diperlukan jurnal memorial untuk
menghapus pembayaran dimuka dengan mendebet hutang(pendapat diterima dikumka)
dan mengkredit piutang. Dalam kasus ini membuat memorial kredit
yang secara automatis membuat ayat jurnal memorial yang mengkredit piutang dan
mendebet penadapan diterima dimuka.
Dalam menangani Jurnal Penyesuaian
menggunakan 3 form elektronik :
- Memorial Debet : Form untuk membuat memorial yang secara automatis akan mengupdate buku utang, membuat jurnal memorial yang akan mendebet Hutang Dagang dan mengktedit biaya dibayar dimuka. (terhubung ke data supplier)
- Memorial Kredit : Form untuk membuat memorial debet yag secara utomatis mengupdate buku piutang, membuat jurnal memorial yang akan mendebet Pendapatan diterima dimuka dan mengktedit Piutang Dagang. (terhubung ke data customer)
- Serba serbi : Form ini tidak terhubung dengan buku transaksi contoh : penyesuaian persediaan.
2.3 Karakteristik Proses Penyesuaian
Ketika
seorang akuntan menyiapkan laporan keuangan,lalu berasumsi bahwa masa ekonomis
perusahaan dapat di bagi-bagi kedalam periode waktu,misalnya
bulanan,triwulanan,atau tahunan.dengan menggunakan konsep periode akuntansi
(accounting period Concept),akuntan harus menentukan pada periode mana
pendapatan dan beban perusahaan seharusnya dilaporkan.untuk menentukan periode
yang tepat,ia mengacu pada prinsip akuntansi berterima umum (PABU) yang
mengharuskan penggunaan akuntansi berbasis akrual.
Dalam
akuntansi berbasis akrual (accrual basi of accounting),pendapatan dicatat dalam
laporan laba rugi pada periode saat pendapatn tersebut dihasilkan.sebagai
contoh,pendapatan dilaporkan saat jasa telah diberikan kepada pelanggan.kas
yang telah atau belum diterima dari pelanggan selama periode itu.konsep
akuntansi yang mendukung pencatatan pendapatan seperti ini disebut konsep
pengakuan pendapatan (revenue recognition concept).
Pada
akuntansi berbasis akrual,beban dilaporkan pada periode yang sama dengan yang
terkait dengan beban tersebut.sebagai contoh,gaji karyawan dilaporkan sebagai
beban pada periode saat karyawan menyediakan jasa untuk pelanggan,yang tidak
ahrus sama waktunya dengan saat gaji dibayarkan.konsep akuntansi yang mendukung
pencatatan pendapatan dan beban yang terkait dengan pendapatan tersebut pada
periode yang sama disebut konsep pemadaman (Matching Concept),atau prinsip
pemadanan (Matching Principle).dengan memadankan atau menandingkan pendapatan
dengan bebannya,alaba atau rugi bersih untuk periode tersebut akan dilaporkan
dengan benar dalam laporan laba rugi.
Meskipun
PABU mengharuskan penggunaan akuntansi berbasis akrual,beberapa perusahaan
menggunakan akuntansi berbasis kas ( Cash basis of accounting).dalam akuntansi
berbasis kas,pendapatan dan beban dilaporkan dalam laporan laba rugipada
periode ketika kas diterima atau dikeluarkan.sebagai contoh,pendapatan
dilaporkan ketika kas diterima dari klien,sementara gaji dilaporkan saat kas
dibayarkan kepada karyawan.laba bersih (rugi bersih) adalah selisih antara
penerimaan kas (pendapatan) dan pembayaran kas (beban).
Perusahaan
jasa atau perusahaan dagang berskala kecil dapat menggunakan akuntansi
berbasis kas karena mereka memiliki sedikit piutang dan utang.sebagai
contoh,dokter,pengacara,dan rumah makan sering menggunakan basis kas.bagi
mereka,basis kas akan menghasilkan laporan keuangan yang sama dengan laporan
yang disiapkan menggunakan basis akrual,namun,bagi kebanyakan perusahaan
besar,akuntansi berbasis kas tidak akan menghasilkan laporan keuangan yang
akurat untuk memenuhi kebutuhan para pengguna.
2.4 Proses Penyesuaian
Pada akhir periode akuntansi,banyak
saldo akun di buku besar yang dapat dilaporkan tanpa perubahan apa pun dalam
laporan keuangan.sebagai contoh,saldo akun kas dan akun tanah biasanya adalah
jumlah yang dilaporkan dineraca.
Meskipun
demikian,pada akuntansi berbasis akrual beberapa akun dalam buku besar
memerlukan pemuktahiran (updating).sebagai contoh,saldo untuk beban dibayar
dimuka biasanya lebih catat karena penggunaan asset ini tidak di catat secara
harian.saldo akun Bahan Habis Pakai (supplies) yang meliputi
kertas,pilpen,tinta printer,dan sejenisnya,biasanya mencerminkan biaya bahan habis
pakai pada awal periode ditambah biaya bahan habis pakai yang dibeli
selama periode tersebut.untuk mencatat penggunaan bahan habis pakai harian akan
memerlukan banyak ayat jurnal dengan jumlah yang kecil-kecil.selain itu,jumlah
nilai bahan habis pakai umumnya relative lebih kecil dibandingkan asset
lainnya,sehingga manajer biasanya tidak memerlukan informasi harian mengenai
bahan habis pakai.
Analisi dan pemuktahiran aku-akun pada akhor periode sebelumnya laporan
keuangan disiapkan disebut proses penyesuaian (afjusting process).ayat jurnal
yang memuktahirkan saldo akun pada akhir periode akuntansi disebut ayat jurnal
penyesuaian.seluruh ayat jurnal penyesuaian memengaruhu paling tidak satu akun
laba rugi dan satu akun neraca.jadi,ayat jurnal penyesuaian akan selalu
melibatkan akun pendapatan atau beban dan akun asset atau kewajiban
2.5 Prosedure Pembuatan Ayat Jurnal
Penyesuaian
BIAYA DIBAYAR DI MUKA
Setiap
akhir periode,pembayaran yang dilakukan di depan akan disesuaikan dengan
pemakaiannya.penyesuaian untuk beban di bayar dimuka dapat di catat sebagai
aktiva ataupun sebagai beban.hal tersebut tergantung pada catatan pada saat
penjurnalan.ayat jurnal penyesuaian untuk mencatat transaksi tersebut sebagai
berikut.
a.jika pada saat melakukan penjurnalan
diakui sebagai aktiva,penyesuaiannya sebagai berikut.
Biaya ….
|
Rp.x.xxx
|
|
……
dibayar di muka
|
Rp.x.xxx
|
b.jika pada saat melakukan
penjurnalan diakui sebagai beban,penyesuaiannya sebagai berikut.
…… dibayar di muka
|
Rp.x.xxx
|
|
Biaya ….
|
Rp.x.xxx
|
PENGHASILAN DITERIMA DIMUKA
setiap akhir periode ,pendapatan yang telah diterima didepan akan disesuaikan dengan pengakuannya.penyesuaian untuk pendapatan diterima dimuka dapat dicatat sebagai utang ataupun pendapatan.hal tersebut bergantung pada catatan pada saat penjurnalan.ayat penyesuaian untuk mencatat transaksi tersebut sebagai berikut.
setiap akhir periode ,pendapatan yang telah diterima didepan akan disesuaikan dengan pengakuannya.penyesuaian untuk pendapatan diterima dimuka dapat dicatat sebagai utang ataupun pendapatan.hal tersebut bergantung pada catatan pada saat penjurnalan.ayat penyesuaian untuk mencatat transaksi tersebut sebagai berikut.
a.jika pada saat melakukan
penjurnalan diakui sebagai utang,penyesuainya sebagai berikut.
……. Diterima dimuka
|
Rp.x.xxx
|
|
Pendapatan …….
|
Rp.x.xxx
|
b.jika pada saat melakukan
penjurnalan diakui sebagai pendapatan,penyesuaiannya sebagai berikut.
Pendapatan …………..
|
Rp.x.xxx
|
|
Diterima dimuka
|
Rp.x.xxx
|
Piutang penghasilan
Penghasilan ymh diterima
|
Rp.x.xxx
|
|
Pendapatan
|
Rp.x.xxx
|
BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
Apabila pada akhir periode terdapat beban yang ditanggung oleh perusahaan,akan
tetapi belum dibayar,akan dicatat sebagai utang.ayat jurnal penyesuaian untuk
transaksi tersebut sebagai berikut.
Biaya …..
|
Rp.x.xxx
|
|
…… biaya
ymh dibayar
|
Rp.x.xxx
|
PENYUSUTAN NILAI AKTIVA TETAP
Setiap akhir periode,aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan akan diturunkan
nilainya sebagai akibat dari pemakaian ataupun bertambahnya umur aktiva
tersebut.penurunan nilai aktiva akan diakui sebagai beban oleh perusahaan.ayat
jurnal penyesuaian untuk mencatat transaksi tersebut sebagai berikut.
Biaya penyusutan
|
Rp.x.xxx
|
|
Akumulasi penyusutan
|
Rp.x.xxx
|
PERSEDIAAN BARANG DAGANG
memakai perkiraan harga pokok (cost
of good sold)
Harga pokok penjualan
|
Rp.x.xxx
|
|
Persediaan barang dagang (awal)
|
Rp.x.xxx
|
|
Harga pokok penjualan
|
Rp.x.xxx
|
|
Pembelian
|
Rp.x.xxx
|
|
Harga pokok penjualan
|
Rp.x.xxx
|
|
Ongkos angkut pembelian
|
Rp.x.xxx
|
|
Persediaan barang dagang
(akhir)
|
Rp.x.xxx
|
|
Harga pokok penjualan
|
Rp.x.xxx
|
|
Pembelian retur & potongan
harga
|
Rp.x.xxx
|
|
Harga pokok penjualan
|
Rp.x.xxx
|
Memakai perkiraan Ikhtisar Laba Rugi
Ikhtisar Laba Rugi
|
Rp.x.xxx
|
|
Persediaan
barang dagang awal
|
Rp.x.xxx
|
|
Persediaan Barang dagang akhir
|
Rp.x.xxx
|
|
Ikhtisar
Laba Rugi
|
Rp.x.xxx
|
PERSEDIAAN AKHIR
JIKA SALDO SEMENTARA < STOCK OPNAME
JIKA SALDO SEMENTARA < STOCK OPNAME
Persediaan/barang dalam proses
|
Rp.x.xxx
|
|
Koreksi pemakaian bahan
|
Rp.x.xxx
|
JIKA SALDO SEMENTARA > STOCK
OPNAME
Koreksi pemakaian bahan
|
Rp.x.xxx
|
|
Persediaan/barang dalam
proses
|
Rp.x.xxx
|
2.6 Analisis Pencatatan Ayat
Jurnal Penyesuaian
Beban Dibayar di Muka
Diasumsikan pada akhir Mei,akun
Beban Habis Pakai seharusnya didebit Rp1.500.000 dan akun Bahan Habis Pakai
dikredit Rp1.500.000 untuk mencatat pemakaian selama bulan Desember.ayat jurnal
penyesuaian dan akun T untuk Bahan habis Pakai dan beban Bahan Habis Pakai
adalah sebagai berikut.
Tanggal
|
Rekening
|
Ref
|
Debit
|
Kredit
|
|
31
|
Beban Habis pakai
|
1.500.000
|
|||
Bahan
Habis Pakai
|
1.500.000
|
Buku besarnya
Bahan Habis Pakai
Debet
Kredit
Saldo
3.000.000
31 Mei 1.500.000
.
Saldo
peny 1.500.000
Beban Habis Pakai
Debit Kredit
Saldo
800.000
31
Mei
1.500.000
Saldo
Peny.
2.300.000
Setelah penyesuaian dicatat dan
diposting,akun Bahan Habis Pakai memiliki saldo debit Rp2.300.000.Saldo ini
mencerminkan asset akan menjadi beban di masa
mendatang.
Di
asumsikan saldo debit Rp25.000.000 dalam akun auransi dibayar dimuka Setia Jaya
mencerminkan pembayaran di muka pada tanggal 07 Mei 2012 untuk asuransi
12 bulan.Pada akhir bulan Desember,akun beban Asuransi seharusnya naik di
letakan di Debit,dan akun asuransi dibayar di Muka seharusnya turun Diletakan
di kredit Rp500.000,yaitu beban asuransi untuk satu bulan.ayat jurnal
penyesuaian dan akun T untuk Asuransi Dibayar di Muka dan Beban Asuransi adalah
sebagai berikut:
Tanggal
|
Rekening
|
Ref
|
Debit
|
Kredit
|
31
|
Beban Aauransi
|
500.000
|
||
Asuransi dibayar dimuka
|
500.000
|
Buku besarnya
Asuransi Dibayar di Muka
Debit
Kredit
Saldo
25.000.000
31 Des 500.000
.
Saldo
peny 24.500.000
Beban Asuransi
Debit Kredit
31 Des
500.0000
Setelah jurnal penyesuaian dicatat
dan diposting ke buku besar,akun Asuransi Dibayar di Muka memiliki saldo debit
Rp24.500.000.saldo ini mencerminkan asset yang akan menjadi beban dimasa
mendatang.akun Beban Bahan Habis Pakai memiliki saldo debit Rp200.000,yaitu
beban untuk periode ini.
Jika jurnal penyesuaian atas beban
Bahan Habis Pakai dan beban asuransi tidak dicatat,maka laporan keuangan
yang disiapkan per tanggal 31 Desember akan menjadi salah saji.dalam laporan
laba rugi,saldo Beban Habis Pakai dan Beban Asuransi akan kurang catat
secara total.sebesar Rp2.000.000dan laba bersih akan lebih catat
Rp2.000.000.Dineraca,saldo bahan habis Pakai dan Asuransi Dibayar di Muka akan
lebih catat secara total Rp2.000.000.karena laba bersih meningkatkan ekuitas
pemilik,Modal,akan lebih catat Rp2.000.000 di neraca.
Pendapatan Diterima di Muka
Di asumsikan pada tanggal 31 Mei,saldo akun sewa Diterima di Muka adalah
Rp600.000.saldo ini mencerminkan penerimaan sewa tiga bulan pada tanggal 1 Mei
untuk bulan Mei,Juni,Juli.pada akhir bulan Mei,akun Sewa diteima di Muka
seharusnya turun (didebit) sebesar Rp200.000 dan akun pendapatan sewa
seharusnya naik (dikredit) Rp200.000.nilai Rp 200.000 mencerminkan pendapatan
sewa untuk satu bulan(Rp 600.000/3).ayat jurnal penyesuaian dan akunT adalah
sebagai berikut.
Tanggal
|
Rekening
|
Ref
|
Debit
|
Kredit
|
|
31
|
Sewa Diterima di Muka
|
200.000
|
|||
Pendapatan
Sewa
|
200.000
|
||||
Buku besarnya
Sewa Diterima di Muka
Debit
Kredit
31
Mei
200.000
Saldo 600.000
Saldo Peny.300.000
.
Pendapatan Sewa
Debit Kredit
31 Mei 200.000
Akun Sewa Diterima di Muka yang
merupakan kewajiban bagi Setia jaya akan bersaldo Kredit .jumlah ini merupakan
pendapatan tangguhan (deferral) yang akan menjadi pendapatan di masa depan.akun
pendapatan sewa memiliki saldo Rp200.000 yaitu pendapatan untuk periode ini.
Akruan Pendapatan
Selama satu periode akuntansi,sebagian pendapatan dicatat hanya saat kas
diterima jadi,pada akhir periode akuntansi,ada pos pendapatan yang telah
dihasilkan tapi belum dicatat.untuk kasus ini,jumlah pendapatan tersebut perlu
dicatat dengan mendebit akun asset dan menkredit akun pendapatan.
Dan mengenai akruan pendapatan diasumsikan
Setia jaya menandatangani perjanjian dengan perusahaan Riani pada tanggal
14 Mei.perjanjian tersebut menyatakan bahwa Setia Jaya akan menyadiakan jasa
konsultasi computer melalui telepon dan memberikan bantuan pada karyawan
Riani.jasa yang disediakan akan ditagihkan pada Riani pada tanggal 14 setiap
bulan dengan biaya Rp25.000 per jam.per 31 mei Setia Jaya telah memberikan 25
jam jasa konsultasi pada perusahaan Riani .meskipun pendapatan Rp625.000(25 jam
x Rp 25.000)akan difakturkan dan dibayar di Juni,Setia Jaya telah mengakui
pendapatan di bulan Mei.Ayat jurnal penyesuaian dan akun T untuk mencatat klaim
terhadap pelanggan (piutang usaha) dan pendapatan honor di bulan Mei adalah
sebagai berikut.
Tanggal
|
Rekening
|
Ref
|
Debit
|
Kredit
|
|
31
|
Piutang Usaha
|
625.000
|
|||
Pendapatan
|
625.000
|
Buku besarnya
Piutang usaha
Debit
Kredit
Saldo
2.220.000
31
Mei
625.000
.
Saldo
Peny
2.845.000
Pendapatan
Debit Kredit
Saldo 16.340.000
31
Mei 625.000
Saldo Peny16.965.000
Jika penyesuaian atas piutang usaha
(Rp625.000) tidak dicatat,pendapatan honor dan laba bersih akan kurang catat
Rp625.000 dalam laporan laba rugi.sementara dineraca,piutang usaha dan
modal,akan kurang catat Rp625.000.
Akruan Beban
Beberapa
jenis jasa,seperti asuransi,biasanya dibayar sebelum digunakan.pembayaran
dimukan ini merupakan beban yang ditangguhkan (deferral).jenis g=jasa lainnya
dibayar setelah digunakan.sebagai contoh,beban gaji diakumulasika per jam dan
per hari,namun pembayaran mungkin dilakukan secara mingguan atau bulanan.jumlah
beban gaji yang terjadi,namun masih terutang diakhir periode akuntansi
merupakan beban sekaligus kewajibanjika hari terakhir dari periode pembayaran
gaji bukan merupakan hari terakhirperiode akuntansi,beban gaji yang terjadi dan
kewajiban yang terkaitharus dicatat menggunakan ayat jurnal penyesuaian.ayat
jurnal penyesuaian ini perlu dibuat agar dicatat dengan tepat,yaitu pada
periode terjadinya.
Di asumsikan pada akhir bulan
Mei,utang gaji yang harus dicatat untuk tranksaksi adalah Rp8.000.000.jumlah
ini adalah beban tambahan dibulan Mei dan didebit pada akun beban gaji.jumlah
ini juga merupakan kewajiban pada tanggal 31 Mei dan di kredit pada utang
gaji.ayat jurnal penyesuaian dan akunT-nya adalah sebagai berikut:
Tanggal
|
Rekening
|
Ref
|
Debit
|
Kredit
|
|
31
|
Beban Gaji
|
8.000.000
|
|||
Utang
Gaji
|
8.000.000
|
Buku besarnya
Beban Gaji
Debit
Kredit
Saldo
1.300.000
31
Mei
8.000.000
9.300.000
.
Utang Gaji
Debit Kredit
31 Mei 8.000.000
Beban Penyusutan
Sumber daya fisik yang dimiliki dan
digunakan oleh perusahaan dan bersifat permanen atau memilki mada kegunaan yag
panjang disebut asset tetap (fixed assets atau plant
assets).sebenarnya,asset tetap ,merupakan jenis beban dibayar dimuka jangka
panjang.kareba sifat dan masa manfaatnya yang panjang.aset ini dibahas terpisah
dari beban dibayar dimuka lainnya,seperti bahan habis pakai dan asuransi
dibayar dimuka.
Asset
tetap adaah peralatan kantor(seperti meja,kursi,komputer)yang digunakan sama
dengan bahan habis pakai,yaitu untuk menghasilkan pendapatan.namun,tidak
seperti bahan habis pakai,tidak fapat melihat secagra kasat mata terjadinya
penurunaan peralatan dalam hal kualitas /fisik.ini alih-alihh,sering berlalunya
waktu,peralatan akan kehilangan kemampuannya untuk memberikan manfaat bagi
penggunanya.penurunan manfaat ini disebut penyusutan atau depresiasi (depreciation).
Semua
asset tetap,kecuali taah,akan kehilangan manfaatnya.penurunan asset ang dipakai
untuk menghasilkan pendapatan di catat sebagai beban.meskipun demikian
,penurunan dalam asset tetap sulit diukur.karena alasan ini,sebagian dari biaya
asset tetap dicatat sebagai beban setiap tahun sepanjang masa
manfaatnya.beban periodik ini disebut beban penyusutan (deciation exepense).
Ayat
jurnal penyesuaian untuk mencatat penyusutan sama dengan ayat jurnal
penyesuaian untuk penggunaan bahan habis pakai.Akun yang didebit adalah akun
beban penyusutan.akan tetapi,akun asset peralatan kantor tidak dikredit karena
harga peroleha asset tetap berikut akumulasi jumlah penyusutan yang telah
dicatat sejak pembeliannya biasanya dilaporkan dineraca.akun yang dikreditkan
adalah akumulasi penyusutan (accumulated depreciation).Akun akumulasi
penyusutan disebut akun kontra (kontra accounts) atau akun kontra asset (contra
asset accounts),karena akun tersebut dikurangkan dari akun asset pasangannya di
neraca saldo.saldo normal akun kontra adalahh kebalika dari akun yang
dikuranginya.jadi,saldo normal akumulasi penyusutan adalah kredit.
Nama yang biasa digunakan untuk
asset tetap dan asset kontra terkait adalah sebagai berikut:
Aset
Tetap
Aset Kontra
Tanah
Tidak ada- tanah tidak disusutkan
Gedung
Akumulasi Penyusutan –Gedung
Peralatan
Toko
Akumulasi Penyusutan- Peralatan Toko
Peralatan
Kantor
Aakumulasi Penyusutan –Peralatan Kantor
Ayat jurnal penyesuaian untuk
mencatat penyusutan bulan Mei digambarkan dalam ayat jurnal dan akun T
berikut.Estimasi besarnya penyusutan untuk bulan tersebut diasumsikan
Rp50.000.
Tanggal
|
Rekening
|
Ref
|
Debit
|
Kredit
|
|
31
|
Beban Penyusutan
|
50.000
|
|||
Akumulasi
Penyusutan
|
50.000
|
Peralatan Kantor
Debit
Kredit
Saldo 1.800.000
Akumulasi penyusutan
Debit
Kredit
31 Mei 50.000
Beban Penyusutan
Debit
Kredit
31 Mei
50.000
Kenaikan Rp50.000 dalam akun
akumulasi penyusutan dikurangi dai biaya Rp1.800.000 yang dicatat pada akun
asset tetap terkait.Selisih antara dua saldo adalah biaya Rp1.750.000 yang
belum disusutkan.jumlah ini (Rp 1.750.000) disebut nilau buku aset (book value
of the asset),atau nilai buku bersih (net book value) yang disajikan dineraca
dengan urutan berikut:
Peralatan Kantor
Rp 1.800.000
Dikurangi akumulasi penyusutan
50.000 Rp1.750.000
Nilai
pasar suatu aset tetap biasanya berbeda dengan nilai bukunya .karena penyusutan
merupakan metode alokasi,bukan metode penilaian .maksudnya penyusutan
mengalokasikan biaya aset tetap yang dibebankan selama estimasi masa manfaat
.penyusutan tidak berusaha untuk mengukur perubahan nilai pasar,yang dapat
berubah signifikan dari tahun ketahun.
Jika
penyesuaian sebelumnya atas penyusutan ( Rp50.000) tidak dicatat ,beban
penyusutan dalam laporan laba rugi akan kurang catat (Rp 50.000),dan laba
bersih akan lebih catat Rp 50.000.dalam neraca,nilai buku peralatan
kantor dan modal akan lebih catat Rp50.000.
2.7 Jenis-Jenis Ayat Jurnal
Penyesuaian
Ayat-ayat
jurnal penyesuaian ini dibuat oleh oleh subsistem akuntansi, yaitu setelah
neraca saldo
disusun. Ada lima jenis ayat jurnal
penyesuaian :
1. Ayat jurnal accruals
Menyatakan peristiwa yang telah
terjadi, tetapi penerimaan atau pengeluaran kasnya belum
dilaksanakan.
2. Ayat jurnal defferals
Menyatakan adanya penerimaan atau
pengeluaran kas sebelum terjadinya peristiwa atau
transaksi yang terkait.
3. Ayat jurnal estimasi
Perhitungan bagian tahun
bersangkutan dari suatu biaya yang mencakup beberapa periode ke
depan.
4. Ayat jurnal revaluasi
Menyatakan selisih antara nilai buku
dan nilai sesungguhnya dari suatu aktiva atau perubahan
dalam prinsip akuntansi.
5. Ayat jurnal koreksi
Memperbaiki dampak
kesalahan-kesalahan yang ditemukan dalam buku besar.
Informasi ayat jurnal penyesuaian
juga disimpan dalam file voucher jurnal, dan jika semua ayat
jurnal itu sudah diperhitungkan,
selanjutnya dapat disusun neraca saldo. Neraca saldo ini akan digunakan
sebagai input bagi tahap
selanjutnya, yaitu tahap penyusunan laporan keuangan.
2.8 Perbedaan Jurnal
Penyesuaian dan Koreksi
Dalam
akuntansi, jurnal koreksi perlu dibuat dengan maksud untuk mengkoreksi nilai
transaksi yang telah salah dibukukan dan atau juga untuk mengkoreksi penggunaan
klasifikasi akun yang salah (salah dalam mengidentifikasi akun).
Pada
akhir periode pembukuan sering dihadapkan pada beberapa jurnal atau
transaksi yang tidak sesuai dan selisih. Untuk itu perlu beberapa jurnal
perbaikan agar laporan keuangan yang dbuat menjadi balance. Terkadang
yang dibutuhkan jurnal penyesuaian, tetapi tak jarang pula memerlukan
junal koreksi untuk mengoreksi transaksi yang sudah bukukan.
Berikut
ini akan perbedaan antara jurnal koreksi dengan jurnal penyesuaian sehingga
akan mempermudah untuk memisahkan transaksi mana yang harus dikoreksi dan mana
yang penyesuaian.
Adalah
penting untuk dapat membedakan antara jurnal koreksi dengan jurnal penyesuaian.
Dalam akuntansi, jurnal koreksi
perlu dibuat dengan maksud untuk mengkoreksi nilai transaksi yang telah salah
dibukukan dan atau juga untuk mengkoreksi penggunaan klasifikasi akun yang
salah (salah dalam mengidentifikasi akun). Sedangkan jurnal penyesuaian, dibuat
dengan tujuan untuk memperbaharui data akuntansi supaya menjadi lebih
akurat.
Secara
garis besar dapat disimpulkan di sini bahwa jurnal koreksi dibuat atas
kesalahan yang terjadi dalam awal mulanya transaksi tersebut dicatat dan
dibukukan (baik salah nilai maupun akun). Sedangkan jurnal penyesuaian dibuat
bukan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi dalam awal mulanya transaksi
dicatat, melainkan untuk memenuhi konsep akrual dan deferral dalam akuntansi.
Akuntan
akan/perlu membuat jurnal penyesuaian atas transaksi yang pada awal mulanya
telah dicatat secara benar (tidak salah dalam membukukan nilai maupun tidak
salah dalam penggunaan akun) dalam rangka memperbaharui data akuntansi dengan
cara menentukan secara tepat berapa besarnya bagian dari jumlah penerimaan yang
diterima di muka yang telah menjadi pendapatan untuk periode berjalan, berapa
besarnya bagian dari jumlah penerimaan yang diterima di muka (dalam periode
berjalan) yang akan ditangguhkan sebagai pendapatan untuk periode mendatang,
berapa besarnya bagian dari jumlah pengeluaran yang telah menjadi beban untuk
periode berjalan, berapa besarnya bagian dari jumlah pengeluaran periode
berjalan yang akan ditangguhkan sebagai beban untuk periode mendatang, berapa
besarnya jumlah beban periode berjalan yang harus diakui meskipun pembayarannya
belum dilakukan, dan berapa besarnya jumlah pendapatan periode berjalan yang
harus diakui meskipun penagihan kasnya belum diterima.
2.9 Daftar Saldo yang Disesuaikan
Setelah
semua ayat jurnal penyesuaian telah diposting,daftar saldo lainnya disebut
daftar saldo yang disesuaikan (Adjusted trial balance) disiapkan.Tujuan dari
daftar saldo yang disesuaikan adalah untuk memeriksa kesamaan jumlah saldo
debit dan kredit sebelum menyiapkan laporan-laporan keuangan.jika daftar saldo
yang disesuaikan tidak sama,berarti kesalahan telah terjadi.akan tetapi
kesalahan dapat timbul meskipun daftar saldo yang disesuaikan telah sama.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Jurnal
penyesuaian dibuat untuk menyesuaikan angka-angka dalam neraca saldo agar
dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya sesuai dengan tuntutan dalam
penyajian laporan keuangan. Atau
Penyesuaian dilakukan untuk
memperbaiki rekening-rekening tertentu
sehingga mencerminkan keadaan harta, hutang, modal, pendapatan, dan biaya dari
suatu perusahaan agar memperlihatkan kondisi keuangan perusahaan yang
sebenarnya,karena selama ini ada anggapan bahwa semua neraca saldo yang sudah
seimbang,berarti sudah memperlihatkan kondisi yang sebenarnya,padahal masih
banyak yang perlu disesuaikan atau di perbaiki.
3.2 Saran
Dalam mempelajari ilmu akuntansi
harus dibutuhkan kecermatan dan ketelitian dalam mengerjakan atau memahami
materinya karena akuntansi ini merupakan seperti halnya matematika hasilnya
butuh kepastian untuk mendapatkan jawaban yang benar atau bisa disebut juga
sebagai ilmu pasti,karena dalam akuntansi apabila terjadi kesalahan maka yang
akan timbul adalah tidak balancenya angka-angka atau nilai dalam suatu akun.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Adnan, 2005, Penerapan
Akuntansi Syariah
Andi Supangat, 2007, Statistika
Dalam Kajian Deskrpftif, Inferensi, dan Parametrik, Jakarta.
Fatriani, 2003, Peranan Prinsip Akuntansi Syariah Dalam Pengelolaan Transaksi Keuangan,
Bandung.
Husein Umar, 2005, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia, 2004, Standar
Akuntansi Keuangan, Jakarta: Salemba Empat.
Iqbal Hasan, 2004, Metode Penelitian, Jakarta.
Jonathan Sarwono, 2006, Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS, Bandung
: PT Danamarta Sejahtera Utama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar