Senin, 11 November 2013

AUDIT PEMASARAN




                                                                            BAB I
                                                                  PENDAHULUAN


A. LATAR BELAKANG

Audit manajemen merupakan suatu penilaian dari organisasi manajerial dan efisiensi dari suatu perusahaan, departemen, atau setiap entitas dan subentitas yang dapat di audit. Penekanannya adalah untuk mencapai efisiensi yang lebih besar, efektivitas, dan ekonomisasi dalam usaha dan organisasi yang lain. Pendekatan audit yang biasa dilakukan dalam suatu audit manajemen adalah menilai efisiensi, efektivitas, dan keekonomisan dari masing-masing fungsi yang terdapat dalam perusahaan. Misalnya : fungsi penjualan dan pemasaran, fungsi produksi, fungsi pergudangan dan distribusi, fungsi sumber daya manusia, fungsi akuntansi dan fungsi keuangan. Prosedur audit yang dilakukan dalam suatu audit manajemen tidak seluas audit prosedur yang dilakukan dalam suatu general audit, karena ditekankan pada evaluasi terhadap kegiatan usaha perusahaan.

Prosedur audit yang dilakukan mencakup :

1. Prosedur Penelaahan Analitis,

2. Evaluasi atas Management Control System yang Terdapat di Perusahaan,

3. Compliance Test (Pengujian Ketaatan).

Dari beberapa fungsi yang perlu diperiksa oleh audit manajemen, salah satunya

adalah fungsi marketing (pemasaran).
        Pemasaran memegang kunci keberhasilan dalam menggali, memelihara (mempertahankan), dan mengembangkan sumber-sumber penghasilan perusahaan. Berbagai upaya pemasaran yang dilakukan mulai dari identifikasi dan analisis peluang besar, memilih pasar sasaran , mengembangkan bauran pemasaran (marketing mix), dan pengelolaan terhadap upaya pemasaran (marketing effort) dilakukan secara terintegrasi dengan strategi pencapaian perusahaan.


B. RUMUSAN MASALAH.
       a. Apakah audit pemasaran ?
       b. Bagaimana upaya-upaya pemasaran perusahaan dikelola dalam mendukung   pencapaian tujuan perusahaan ?




                                                                        BAB II
                                                                 PEMBAHASAN


A. PENGERTIAN PEMASARAN

            Menurut Kothler, Audit Pemasaran merupakan pengujian yang kompherenshif, sistematis, independent, dan periodic atau berkala dari suatu perusahaan-perusahaan atau unit usaha lingkungan pemasaran, tujuan strategis, dan aktifitas dengan maksud untuk menentukan area masalah dan peluang serta merekomondasikan suatu rencana tindakan untuk memperbaiki kinerja perusahaan.

Audit Pemasaran adalah suatu bentuk pengujian yang komprehensif, sistematis, independen dan dilakukan secara periodik terhadap lingkungan pemasaran baik itu dari segi tujuan, strategi, dan aktifitas perusahaan atau unit bisnis untuk menentukan peluang dan permasalahan yang terjadi, serta memberikan rekomendasi rencana tindakan untuk meningkatkan kinerja pemasaran perusahaan. Audit pemasaran lebih menekankan pada evaluasi terhadap bagaimana efektivitas organisasi pemasaran dalam meningkatkan kinerjanya. Seperti halnya audit keuangan, audit pemasaran dilaksanakan secara berkala sebagai pengganti ketika mekanisme pengendalian tampak keluar dari sistem pengendalian. Audit pemasaran bukan suatu proses pengendalian yang digunakan hanya selama terjadi krisis, akan tetapi dalam bisnis yang mengalami hambatan mungkin digunakan untuk mengisolasi permasalahan dan mencarikan solusinya.


B.TUJUAN DAN MANFAAT
           Tujuan diadakannya audit pemasaran, yaitu bertujuan untuk mencari dan mengidentifikasikan masalah-masalah atau ancaman-ancaman pemasaran yang mungkin akan atau sedang dihadapi oleh perusahaan dan membuat sebuah perencanaan perbaikkan yang perlu dilakukan untuk mengatasi dan menghilangi masalah-masalah tersebut, sehingga diharapkan aktifitas pemasaran dapat menjadi lebih efektif dan efisien.


Sedangkan manfaat yang dapat kita peroleh dari diadakannya audit pemasaran ini adalah hasil audit dapat memberikan sebuah gambaran yang objektif tentang kinerja pemasaran perusahaan dan berbagai kekurangan yang terjadi dalam pengelolaan upaya pemasaran yang masih memerlukan perbaikan.

Arti penting pelaksanaan audit pemasaran bagi suatu perusahaan akan semakin dirasakan oleh suatu perusahaan ketika mereka memahami sejumlah manfaat yang akan dipetik dengan melaksanakannya dengan baik. Karena dengan melaksanakan audit pemasaran dengan baik dan benar maka akan memberikan banyak sekali manfaat, seperti :

    1. memberikan suatu evaluasi yang independen dan tidak bias terhadap program-program  pemasaran, termasuk strategi, penawaran, dan kreatifitas suatu perusahaan.

   2. dapat mengidentifikasi area-area yang dibutuhkan dalam menigkatkan dan menghasilkan saran-saran dan ide-ide yang spesifik serta bagaimana memperbaikinya.

    3. identifikasi tersebut termasuk beberapa cara (several ways) untuk memperbaiki respons pemasaran.

   4. memberikan sebuah perusahaan ide-ide baru yang segar, teknik-teknik dan new direction pada masa mendatang.

   5.  membantu perusahaan secara periodik dalam menganalisis upaya pemasaran, mengcreate serta merevisi pendekatan pemasaran untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

Audit pemasaran tidak hanya memberikan manfaat yang besar bagi perusahaan yang sedang dirundung persoalan. Dalam situasi normal, berbagai industri dapat melaksananakan audit pemasaran dan menindaklanjutinya dengan baik. Dampaknya adalah perusahaan mampu memperkecil kesenjangan negatif antara lingkungan bisnis dengan strategi, taktik, dan kapasitas internal perusahaan sehingga memiliki tingkat return on investment (ROI) yang jauh lebih baik dibandingkan dengan perusahaan yang tidak memperhatikan audit pemasaran sebagaimana mestinya.


Ini dapat dilihat dari penelitian yang menunjukkan bahwa perusahaan dengan kesenjangan negatif besar mempunyai ROI lebih kurang setengah dari perusahaan dengan kesenjangan negatif kecil. Tidak mengherankan bila sejumlah perusahaan terkemuka di manca negara telah memahami arti penting dan mengimplementasikan audit pemasaran sehingga kontrol strategi perusahaan dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan perencanaan pemasaran yang telah ditetapkan. Di samping itu, program pemasaran dapat berjalan secara lebih efektif yang pada gilirannya kinerja pemasaran dapat terus ditingkatkan.

Dengan ungkapan lain dapat dikatakan bahwa pelaksanaan audit pemasaran akan memastikan strategic control mechanism perusahaan dapat berjalan dengan baik. Selain itu juga memudahkan pencapaian tujuan, siasat, dan sistem pemasaran yang disesuaikan secara optimal dengan lingkungan pemasaran; sekarang maupun masa mendatang; sebagai strategic control dan sekaligus merupakan alat penilai keberhasilan pemasaran (marketing effectiveness rating instrument) yang akan menggambarkan keberhasilan pemasaran secara menyeluruh.
C. TIPE AUDIT PEMASARAN
      Didalam Audit pemasaran terdapat dua tipe audit pemasaran, yaitu:

 1. audit fungsional (vertikal) merupakan audit yang dilakukan terhadap beberapa aktivitas dari departemen pemasaran seperti periklanan atau penjualan dan membuat analisis terhadap bagian -bagian yang diaudit tersebut,

2. audit menyeluruh (horizontal), yang melakukan audit terhadap keseluruhan dari fungsi pemasaran perusahaan.

      Dalam penentuan tipe audit yang digunakan tergantung dari perusahaan itu sendiri akan seberapa penting audit pemasaran dibutuhkan oleh perusahaan dan seberapa besar pula dana yang sanggup dikeluarkan perusahaan tersebut untuk melakukan audit pemasaran, karena untuk melakukan audit menyeluruh diperlukan dana yang cukup besar. Audit pemasaran



Tidak hanya memberikan manfaat yang besar bagi perusahaan yang sedang dirundung persoalan. Dalam situasi dan kondisi perusahaan yang berjalan normal, berbagai industri yang dapat melaksanakan audit pemasaran dan menindaklanjuti hasilnya dengan baik sehingga mampu untuk memperkecil kesenjangan negatif antara lingkungan bisnis dengan strategi, taktik dan kapasitas internal perusahaan akan memiliki tingkat return of investment (ROI) yang jauh lebih baik dibandingkan dengan perusahaan yang tidak memperhatikan audit pemasaran sebagaimana mestinya.
Struktur audit pemasaran terdiri dari 3 langkah diagnostik utama, yang mencakup penelaahan dari :
a. Lingkungan organisasi (peluang dan ancaman)
b. Sistem pemasarannya
c. Aktivitas pemasaran
D. RUANG LINGKUP AUDIT PEMASARAN

Menurut (IBK Bayangkara, 2008) Audit pemasaran dapat mencakup enam wilayah utama dalam pemasaran sebagai berikut :

1. Audit Lingkungan Pemasaran

Audit terhadap lingkungan pemasaran mencakup penilaian terhadap pelanggan, pesaing, dan berbagai faktor lain yang memiliki pengaruh terhadap perusahaan. Audit ini meliputi aspek lingkungan makro seperti ekonomi, teknologi, sosial, dan politik.


2. Audit Strategi Pemasaran

Audit ini bertujuan untuk menentukan bahwa perusahaan telah menetapkan strategi yang selaras dengan tujuannya, sesuai dengan lingkungan yang dihadapi. Sering terjadi bahwa tujuan dan strategi perusahaan tidak secara jelas dinyatakan dan kemudian Auditor harus menentukan pernyataan tujuan untuk kepentingan pengevaluasiannya.


3. Audit Organisasi Pemasaran

Audit ini menilai kemampuan organisasi pemasaran dalam mencapai tujuan perusahaan. Audit ini menentukan kemampuan tim pemasaran untuk secara efektif berinteraksi dengan bagian-bagian lain seperti litbang, keuangan, pembelian, dan sebagainya.

4. Audit Sistem Pemasaran

Audit ini menganalisis prosedur yang digunakan perusahaan untuk memperoleh informasi perencanaan dan pengendalian operasi pemasaran. Hal ini berhubungan dengan penilaian apakah perusahaan telah memiliki metode yang memadai atau tidak, untuk digunakan mengerjakan tugas-tugas rutin di bidang pemasaran.

5. Audit Produktivitas Pemasaran

Audit ini menganalisis produktivitas dan profitabilitas produk, kelompok pelanggan, atau unit analisis yang lain di dalam pemasaran. Analisis biaya pemasaran adalah salah satu metode untuk menganalisis profitabilitas dan produktivitas pemasaran.

6. Audit Fungsi Pemasaran

Audit ini merupakan audit vertikal atau analisis secara mendalam terhadap setiap elemen bauran pemasaran seperti produk, harga, distribusi, tenaga penjual, periklanan, promosi, dan lain-lain.

E.TAHAPAN-TAHAPAN AUDIT PEMASARAN
   Pada dasarnya pelaksanaan audit pemasaran bisa mengikuti tahapan audit secara umum, yaitu:

       1.      Audit pendahuluan

       2.      Review dan pengujian atas pengendalian manajemen perusahaan

        3.      Audit lanjutan

        4.      Pelaporan

F.PROSES MANAJEMEN PEMASARAN

Proses manajemen pemasaran merupakan proses menganalisis peluang-peluang pasar, memilih pasar sasaran, mengembangkan bauran pemasaran, dan mengelola usaha-usaha pemasaran. Prosers ini mengoordinasikan seluruh aktivitas pemasaran dalam suatu strategi pemasaran yang ditetapkan perusahaan dan sumber daya yang terlibat di dalamnya untuk mencapai tujuan perusahaan.

a.Menentukan Konsumen Sasaran

Perusahaan menyadari bahwa tidak mampu untuk memenuhi (memuaskan) kebutuhan seluruh konsumen yang ada di pasar. Ada terlalu banyak perbedaan konsumen dengan beraneka ragam kebutuhan dan perilakunya. Beberapa perusahaan berada dalam posisi yang lebih baik untuk melayani segmen pasar tertentu. Proses ini meliputi tiga tahapan penting yaitu:

1.      Segmentasi pasar merupakan proses pengelompokan pelanggan ke dalam kelompok-kelompok tertentu dengan kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang sama. Segmen pasar bisa dibedakan berdasrkan faktor geografis, demografis, fisikkografis, dan perilaku.

2.      Penetapan pasar sasaran merupakan proses untuk mengevaluasi setiap daya tarik segmen pasar dan memilih satu atau lebih segmen yang akan dimasuki. Dengan sumber daya yang terbatas, tidak mungkin bagi perusahaan untuk melayani (memuaskan) semua segmen pasar yang ada.

3.      Penentuan posisi pasar, mengatur suatu produk untuk menempati tempat yang jelas, berbeda, dan diinginkan relatif terhadap produk-produk saingannya di dalam pikiran konsumen sasaran. Identifikasi terhadap keunggulan bersaing adalah hal pertama yang harus dilakukan perusahaan untuk memutuskan posisi produknya.


            Keunggulan bersaing ini dapat tercipta apabila perusahaan dapat memaksimalkan nilai dari pelanggan, yaitu dengan cara meningkatkan manfaat yang dapat dinikmati pelanggan atau dengan menurunkan pengorbanan pelanggan dalam mendapatkan dan memanfaatkan produk tersebut relatif terhadap produk pesaing atau dengan cara kedua-duanya sekaligus.


b.Mengenbangkan Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran adalah seperangkat variabel penasaran yang dapat dikendalikan dan dapat dapat dipadukan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan di dalam pasar sasaran. Keputusan bauran pemasaran meliputi keputusan terhadap empat variabel penting dalam pemasaran, yang dikenal sebagai 4P: 1) produk (product), 2) harga (price), 3) tempat atau saluran distribusi (place), dan 4) promosi (promotion).




                                                           BAB  III

                                                                     PENUTUP  

 


A.Kesimpulan    

Sejumlah penelitian dan fakta empiris menunjukkan bahwa audit pemasaran yang baik dan benar mampu memberi manfaat besar bagi perusahaan dalam meningkatkan efektivitas dan kinerja pemasaran. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa audit pemasaran merupakan kunci sukses bisnis di era milenium baru. Dengan demikian, audit pemasaran adalah merupakan aktivitas vital yang sangat menentukan kesuksesan suatu perusahaan. Karena, didalam iklim bisnis pasar yang semakin kompetitif dan penuh turbulence harus disadari bahwa keberhasilan dimasa depan akan sangat ditentukan oleh kesuksesan pelaksanaan audit pemasaran.

B.Saran

Perusahaan harus betul betul mampu melakukan audit dengan baik agar kedepannnya mampu memeberikan manfaat bagi perusaahaan atau orang orang yang ada di sekitarnya.

                                           

                                                          BAB 1V

                                              DAFTAR PUSTAKA


Aeker, D., Kumar, V., & Day, G., 2001, Marketing Reaserch. 7th Edition, John Willey and Sons

Inc., New York, NY. Alvin A.Arens et al., 2003, Auditing dan Pelayanan Verifikasi : Pendekatan Terpadu, Edisi 9, Jilid 1, Jakarta : PT. INDEKS Kelompok Gramedia.

Amin Widjaja Tunggal, 2003, Audit Manajemen Kontemporer, Edisi revisi, Jakarta : Penerbit Harvarindo.

David, F.R., 2002, Manajemen Strategis. Edisi Bahasa Indonesia, PT Perhallindo, Jakarta.

Erita Dwi Cahyani, 2005, “Audit Pemasaran Berdasarkan Strategic Marketing Plus 2000 CV.

IBK Bayangkara, 2008, Audit Manajemen : Prosedur dan Implementasi, Penerbit Salemba empat.

Kotler, P., 2000, Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium, PT. Perhalindo, Jakarta.

McDonald, M., 2002, How Come Your Marketing Plans Aren’t Working : Kunci Sukses Perencanaan Pemasaran. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Philip Kotler et al, 2004, Manajemen Pemasaran : Perspektif Asia, Edisi 3, Jilid 1, Penerbit PT. INDEKS Kelompok Gramedia.




Ayat Jurnal Penyesuaian



KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penyusun panjatkan atas segala limpahan rahmat dan karunia Allah SWT, karenaNya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahcurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, rosul penutup dan pemberi syafaat yang mulia. Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah, Bahasa Indonesia 2 adapun judul makalah ini adalah “ Ayat Jurnal Penyesuaian ”.


Penyusun menyadari  makalah ini masih banyak kekurangan dalam penyusunannya. Untuk itu penyusun menerima saran dan  kritik yang membangun agar supaya adanya perbaikan.


Akhirnya, penyusun sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Terima kasih atas perhatiannya dan mohon maaf atas segala kekurangan. Besar harapan semoga makalah ini bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca umumnya.




                                                                                                         Bekasi,  November 2013



                                                                                                                     Penyusun





BAB I

PENDAHULUAN



1.1  Latar Belakang

            Akuntansi merupakan Pelaporan keuangan yang berisi informasi-informasi yang berguna dalam membantu pengambilan keputusan bagi para pemakainya.
               Dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita sadari, sesungguhnya kita telah menggunakan jasa akuntansi. Ketika seorang pemilik warung mencatat pembelian barang dagangannya, mencatat siapa saja yang berhutang pada warungnya, memisahkan kotak antara uang yang masuk dari hasil penjualan dengan kotak uang yang dialokasikan untuk belanja kebutuhan barang dagangan dan kebutuhan operasional di warungnya. Maka, pada dasarnya pemilik warung tadi telah menerpkan teknik akuntansi. Penerapan pengetahuan di bidang akuntansi tentu semakin luas dan kompleks jika dihadapkan pada bisnis dengan skala yang lebih besar.
               Seperti ilmu-ilmu lainya, ilmu akuntansi juga berkembang sesuai perkembangan teknologi dan peradaban manusia. Selain itu, faktor kebutuhan juga ikut serta dalam perkembangan akuntansi itu sendiri. Akan tetapi, baik akuntansi maupun ilmu-ilmu lain tidak berkembang dengan sendirinya tanpa adanya hal yang cukup berarti yang dapat mendorong akuntansi tersebut berkembang dan bertahan hingga sekarang.





1.2  Rumusan Masalah

1)      Bagaimana karaktersistik Proses Penyesuaian

2)      Kapan Ayat Jurnal Penyesuaian di Buat?

3)      Mengapa Perlu di Buat Ayat Jurnal Penyesuaian?

4)      Akun-akun apa saja yang memerlukan Penyesuaian?

1.3  Tujuan Masalah

1)      Menjelaskan karakteristik proses penyesuaian

2)      Untuk mengetahui  kapan waktunya akun-akun disesuaikan

3)      Untuk mengetahui alasan dibuatnya Ayat Jurnal Penyesuaian

4)      Untuk mengetahui akun-akun apa saja yang harus disesuaikan







BAB II

PEMBAHASAN



2.1  Pengertian Ayat Jurnal Penyesuaian

Ayat Jurnal Penyesuaian atau disebut juga Adjusting Entries adalah jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan saldo perkiraan-perkiraan ke saldo yang sebenarnya sampai akhir periode akuntansi, atau untuk memisahkan penghasilan atau biaya dari suatu periode dengan periode yang lain.

Ayat Jurnal Penyesuaian dibuat pada akhir sebuah periode akuntansi yakni pada saat akan membuat laporan keuangan.Pada saat perusahaan tutup buku,perusahaan akan menyususn laporan keuangan agar perusahaan dapat menegetahui posisi keuangan pada periode akuntansi berjalan.adapun laporan keuangan yang terdiri dari:

·         Laporan Laba /Rugi (profit loss statement or income statement).

Dari laporan ini dapat diperoleh laba atau rugi pada tahun yang bersangkutan

·         Laporan perubahan modal (capital statement)

        Laporan ini menunjukan nilai-nilai perubahan dari modal yang dimiliki perusahaan

·         Neraca (Balance Sheet)

       Laporan ini menunjukan posisi harta/asset/aktiva,hutang dan modal.

Sebelum laporan keuangan dibuat terlebih dahulu disusunsatu kerta s kerja yang disebut dengan neraca lajur.neraca lajur biasanya dibuat 10 kolom atau 12 kolom .jadi disebut neraca lajur 12 kolom atau neraca lajur 10 kolom dan neraca lajur dibuat ada beberapa perkiraan-perkiraan yang perlu di sesuaikan untuk dibuat ayat-ayat jurnal penyesuaian.

Konsep (Metode ) Pencatatan Akuntansi:

*      Cash basis

*      Acrrual Basis

2.2 Tujuan Dilakukan Penyesuaian                                                                                                             

            Secara rincinya tujuan dari penyesuaian itu sendiri adalah

Ø  Untuk mempermudah menyusun neraca saldo debit dan kredit buku besar.

Ø  Untuk merekap saldo akun-akun buku besar

Ø  Untuk menentukan saldo akun-akun buku besar yang sesuai dengan realita

Ø  Untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan

Ø  Untuk mempermudah penyusunan kertas kerja



Mengapa perlu dibuat AJP?

Berikut alasan penyebab adanya pencatatan Ayat Jurnal penyesuian :

·         Peristiwa yang tidak tercatat setiap hari karena tidak efisien untuk melakukannya.

·         Biaya yang tidak tercatat selama periode akuntansi karena mereka berakhir dengan berlalunya waktu sebagai akibat dari transaksi harian

·         Item yang mungkin tidak atau belum tercatat.

·         Suatu kondisi  yang transaksi sudah terjadi,tetapi belum dilakukan pencatatan pada rekening yang bersangkutan

·         Kondisi yang rekeningnya sudah dicatat,tetapi kondisi saldo rekeningnya perlu dikoreksi,sehingga akan mencerminkan nilai yang sebenarnya.

Penyesuaian tidak berarti pembetulan dari kesalahan yang terjadi, karena setiap kesalahan pada komputer akuntansi dapat langsung dilakukan pada record yang diketahui salah. Penyesuaian merupakan hal yang penting pada sistem periodical system yang dilakukan pada saat penyusunan laporan keuangan. Perpetual system sesungguhnya tetap membutuhkan penyesuaian hanya saja dilakukan dalam waktu yang tidak ditentukan, sehingga banyak yang mengatakan dalam perpetual system tidak dibutuhkan penyesuaian.

Hal-hal yang perlu mendapat penyesuaian pada akhir periode akuntansi adalah :

  • Persediaan barang dagang (inventory of merchandise)
  • Biaya dibayar di muka (Prepaid expenses)
  • Penghasilan diterima dimuka (accruals receivable)
  • Biaya yang masih harus dibayar (Accruals payable)
  • Penyusutan aktiva tetap(depretion of fixes assets)
  • Taksiran piutang tak tertagih

Contoh:

Seperti halnya bila kita merima pesanan (Purchase Order) suatu barang dari customer, dengan menerima pembayaran dimuka sesuai aturan tertentu yang ditetapkan misalnya 50%. Cash yang kita terima tersebut adalah bagian dari hutang kita terhadap buyer sejumlah cash yang kita terima. Utang tersebut biasanya dibukukan pada rekening “Pendapatan diterima dimuka”. Pada saat barang yang dipesan sudah kita penuhi bagian piutang akan mencatat sejumlah total invoice padahal piutang seharusnya adalah sebesar 50% dan pedapatan diterima dimuka seharus menjadi 0 (Nol). Pada saat ini diperlukan jurnal memorial untuk menghapus pembayaran dimuka dengan mendebet hutang(pendapat diterima dikumka)  dan mengkredit piutang. Dalam kasus ini  membuat memorial kredit yang secara automatis membuat ayat jurnal memorial yang mengkredit piutang dan mendebet penadapan diterima dimuka.



Dalam menangani Jurnal Penyesuaian menggunakan 3 form elektronik :

  • Memorial Debet : Form untuk membuat memorial yang secara automatis akan mengupdate buku utang, membuat jurnal memorial yang akan mendebet Hutang Dagang dan mengktedit biaya dibayar dimuka.  (terhubung ke data supplier)
  • Memorial Kredit  :  Form untuk membuat memorial debet yag secara utomatis mengupdate buku piutang, membuat jurnal memorial yang akan mendebet Pendapatan diterima dimuka dan mengktedit Piutang Dagang. (terhubung ke data customer)
  • Serba serbi : Form ini tidak terhubung dengan buku transaksi contoh : penyesuaian persediaan.

2.3 Karakteristik Proses Penyesuaian



Ketika seorang akuntan menyiapkan laporan keuangan,lalu berasumsi bahwa masa ekonomis perusahaan dapat di bagi-bagi kedalam periode waktu,misalnya bulanan,triwulanan,atau tahunan.dengan menggunakan konsep periode akuntansi (accounting period Concept),akuntan harus menentukan pada periode mana pendapatan dan beban perusahaan seharusnya dilaporkan.untuk menentukan periode yang tepat,ia mengacu pada prinsip akuntansi berterima umum (PABU) yang mengharuskan penggunaan akuntansi berbasis akrual.

Dalam akuntansi berbasis akrual (accrual basi of accounting),pendapatan dicatat dalam laporan laba rugi pada periode  saat pendapatn tersebut dihasilkan.sebagai contoh,pendapatan dilaporkan saat jasa telah diberikan kepada pelanggan.kas yang telah atau belum diterima dari pelanggan selama periode itu.konsep akuntansi yang mendukung pencatatan pendapatan seperti ini disebut konsep pengakuan pendapatan (revenue recognition concept).

Pada akuntansi berbasis akrual,beban dilaporkan pada periode yang sama dengan yang terkait dengan beban tersebut.sebagai contoh,gaji karyawan dilaporkan sebagai beban pada periode saat karyawan menyediakan jasa untuk pelanggan,yang tidak ahrus sama waktunya dengan saat gaji dibayarkan.konsep akuntansi yang mendukung pencatatan pendapatan dan beban yang terkait dengan pendapatan tersebut pada periode yang sama disebut konsep pemadaman (Matching Concept),atau prinsip pemadanan (Matching Principle).dengan memadankan atau menandingkan pendapatan dengan bebannya,alaba atau rugi bersih untuk periode tersebut akan dilaporkan dengan benar dalam laporan laba rugi.

Meskipun PABU mengharuskan penggunaan akuntansi berbasis akrual,beberapa perusahaan menggunakan akuntansi berbasis kas ( Cash basis of accounting).dalam akuntansi berbasis kas,pendapatan dan beban dilaporkan dalam laporan laba rugipada periode ketika kas diterima atau dikeluarkan.sebagai contoh,pendapatan dilaporkan ketika kas diterima dari klien,sementara gaji dilaporkan saat kas dibayarkan kepada karyawan.laba bersih (rugi bersih) adalah selisih antara penerimaan kas (pendapatan) dan pembayaran kas (beban).

Perusahaan jasa atau perusahaan  dagang berskala kecil dapat menggunakan akuntansi berbasis kas karena mereka memiliki sedikit piutang dan utang.sebagai contoh,dokter,pengacara,dan rumah makan sering menggunakan basis kas.bagi mereka,basis kas akan menghasilkan laporan keuangan yang sama dengan laporan yang disiapkan menggunakan basis akrual,namun,bagi kebanyakan perusahaan besar,akuntansi berbasis kas tidak akan menghasilkan laporan keuangan yang akurat untuk memenuhi kebutuhan para pengguna.

2.4  Proses Penyesuaian

            Pada akhir periode akuntansi,banyak saldo akun di buku besar yang dapat dilaporkan tanpa perubahan apa pun dalam laporan keuangan.sebagai contoh,saldo akun kas dan akun tanah biasanya adalah jumlah yang dilaporkan dineraca.

Meskipun demikian,pada akuntansi berbasis akrual beberapa akun dalam buku besar memerlukan pemuktahiran (updating).sebagai contoh,saldo untuk beban dibayar dimuka biasanya lebih catat karena penggunaan asset ini tidak di catat secara harian.saldo akun Bahan Habis Pakai (supplies) yang meliputi kertas,pilpen,tinta printer,dan sejenisnya,biasanya mencerminkan biaya bahan habis pakai  pada awal periode ditambah biaya bahan habis pakai yang dibeli selama periode tersebut.untuk mencatat penggunaan bahan habis pakai harian akan memerlukan banyak ayat jurnal dengan jumlah yang kecil-kecil.selain itu,jumlah nilai bahan habis pakai umumnya relative lebih kecil dibandingkan asset lainnya,sehingga manajer biasanya tidak memerlukan informasi harian mengenai bahan habis pakai.

            Analisi dan pemuktahiran aku-akun pada akhor periode sebelumnya laporan keuangan disiapkan disebut proses penyesuaian (afjusting process).ayat jurnal yang memuktahirkan saldo akun pada akhir periode akuntansi disebut ayat jurnal penyesuaian.seluruh ayat jurnal penyesuaian memengaruhu paling tidak satu akun laba rugi dan satu akun neraca.jadi,ayat jurnal penyesuaian akan selalu melibatkan akun pendapatan atau beban dan akun asset atau kewajiban

2.5 Prosedure Pembuatan Ayat Jurnal Penyesuaian

BIAYA DIBAYAR DI MUKA

Setiap akhir periode,pembayaran yang dilakukan di depan akan disesuaikan dengan pemakaiannya.penyesuaian untuk beban di bayar dimuka dapat di catat sebagai aktiva ataupun sebagai beban.hal tersebut tergantung pada catatan pada saat penjurnalan.ayat jurnal penyesuaian untuk mencatat transaksi tersebut sebagai berikut.

a.jika pada saat melakukan penjurnalan diakui sebagai aktiva,penyesuaiannya sebagai berikut.

Biaya ….
Rp.x.xxx

     …… dibayar di muka

Rp.x.xxx

 b.jika pada saat melakukan penjurnalan diakui sebagai beban,penyesuaiannya sebagai berikut.

…… dibayar di muka
Rp.x.xxx

       Biaya ….

Rp.x.xxx



PENGHASILAN DITERIMA DIMUKA
            setiap akhir periode ,pendapatan yang telah diterima didepan akan disesuaikan dengan pengakuannya.penyesuaian untuk pendapatan diterima dimuka dapat dicatat sebagai utang ataupun pendapatan.hal tersebut bergantung pada catatan pada saat penjurnalan.ayat penyesuaian untuk mencatat transaksi tersebut sebagai berikut.

a.jika pada saat melakukan penjurnalan diakui sebagai utang,penyesuainya sebagai berikut.

…….  Diterima dimuka
Rp.x.xxx

         Pendapatan …….

Rp.x.xxx

b.jika pada saat melakukan penjurnalan diakui sebagai pendapatan,penyesuaiannya sebagai berikut.

Pendapatan …………..
Rp.x.xxx

      Diterima dimuka

Rp.x.xxx

 Piutang penghasilan

Penghasilan ymh  diterima
Rp.x.xxx

      Pendapatan

Rp.x.xxx



BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR

            Apabila pada akhir periode terdapat beban yang ditanggung oleh perusahaan,akan tetapi belum dibayar,akan dicatat sebagai utang.ayat jurnal penyesuaian untuk transaksi tersebut sebagai berikut.

Biaya …..
Rp.x.xxx

      …… biaya ymh dibayar

Rp.x.xxx



PENYUSUTAN NILAI AKTIVA TETAP

            Setiap akhir periode,aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan akan diturunkan nilainya sebagai akibat dari pemakaian ataupun bertambahnya umur aktiva tersebut.penurunan nilai aktiva akan diakui sebagai beban oleh perusahaan.ayat jurnal penyesuaian untuk mencatat transaksi tersebut sebagai berikut.

Biaya penyusutan
Rp.x.xxx

      Akumulasi penyusutan

Rp.x.xxx

PERSEDIAAN BARANG DAGANG

memakai perkiraan harga pokok (cost of good sold)

Harga pokok penjualan
Rp.x.xxx

      Persediaan barang dagang (awal)

Rp.x.xxx
Harga pokok penjualan
Rp.x.xxx

      Pembelian

Rp.x.xxx
Harga pokok penjualan
Rp.x.xxx

      Ongkos angkut pembelian

Rp.x.xxx
Persediaan barang dagang  (akhir)
Rp.x.xxx

      Harga pokok penjualan

Rp.x.xxx
Pembelian retur & potongan harga
Rp.x.xxx

      Harga pokok penjualan

Rp.x.xxx

Memakai perkiraan Ikhtisar Laba Rugi

Ikhtisar Laba Rugi
Rp.x.xxx

     Persediaan barang dagang awal

Rp.x.xxx
Persediaan Barang dagang akhir
Rp.x.xxx

     Ikhtisar Laba Rugi

Rp.x.xxx



PERSEDIAAN AKHIR
JIKA SALDO SEMENTARA <  STOCK OPNAME

Persediaan/barang dalam proses
Rp.x.xxx

Koreksi pemakaian bahan

Rp.x.xxx



JIKA SALDO SEMENTARA > STOCK OPNAME

Koreksi pemakaian bahan
Rp.x.xxx

Persediaan/barang dalam proses 

Rp.x.xxx



2.6  Analisis Pencatatan Ayat Jurnal Penyesuaian

Beban Dibayar di Muka

            Diasumsikan pada akhir Mei,akun Beban Habis Pakai seharusnya didebit Rp1.500.000 dan akun Bahan Habis Pakai dikredit Rp1.500.000 untuk mencatat pemakaian selama bulan Desember.ayat jurnal penyesuaian dan akun T untuk Bahan habis Pakai dan beban Bahan Habis Pakai adalah sebagai berikut.



Tanggal
Rekening
Ref
Debit
Kredit

31
Beban Habis pakai

1.500.000



Bahan Habis Pakai


1.500.000

Buku besarnya

                        Bahan Habis Pakai

                                               

              Debet                                     Kredit

           

Saldo              3.000.000         31 Mei  1.500.000

.

Saldo peny      1.500.000



                        Beban  Habis Pakai

                     Debit             Kredit

Saldo                    800.000

31 Mei               1.500.000

Saldo Peny.       2.300.000                                   

Setelah penyesuaian dicatat dan diposting,akun Bahan Habis Pakai memiliki saldo debit Rp2.300.000.Saldo ini mencerminkan asset akan menjadi beban di masa mendatang.                                                                 

Di asumsikan saldo debit Rp25.000.000 dalam akun auransi dibayar dimuka Setia Jaya mencerminkan pembayaran di muka pada tanggal 07 Mei 2012 untuk asuransi  12 bulan.Pada akhir bulan Desember,akun beban Asuransi seharusnya naik di letakan di Debit,dan akun asuransi dibayar di Muka seharusnya turun Diletakan di kredit Rp500.000,yaitu beban asuransi untuk satu bulan.ayat jurnal penyesuaian dan akun T untuk Asuransi Dibayar di Muka dan Beban Asuransi adalah sebagai berikut:









Tanggal
Rekening
Ref
Debit
Kredit
           31
Beban Aauransi

     500.000


  Asuransi dibayar dimuka


     500.000





Buku besarnya

                        Asuransi Dibayar di Muka

                                               

              Debit                                     Kredit

           

Saldo               25.000.000      31 Des 500.000



.

Saldo peny      24.500.000



                        Beban Asuransi

               Debit                                 Kredit             

31 Des                500.0000



Setelah jurnal penyesuaian dicatat dan diposting ke buku besar,akun Asuransi Dibayar di Muka memiliki saldo debit Rp24.500.000.saldo ini mencerminkan asset yang akan menjadi beban dimasa mendatang.akun Beban Bahan Habis Pakai memiliki saldo debit Rp200.000,yaitu beban untuk periode ini.

Jika jurnal penyesuaian atas beban Bahan Habis Pakai  dan beban asuransi tidak dicatat,maka laporan keuangan yang disiapkan per tanggal 31 Desember akan menjadi salah saji.dalam laporan laba rugi,saldo Beban Habis Pakai dan Beban Asuransi akan kurang catat  secara total.sebesar Rp2.000.000dan laba bersih akan lebih catat Rp2.000.000.Dineraca,saldo bahan habis Pakai dan Asuransi Dibayar di Muka akan lebih catat secara total Rp2.000.000.karena laba bersih meningkatkan ekuitas pemilik,Modal,akan lebih catat Rp2.000.000 di neraca.

Pendapatan Diterima di Muka

            Di asumsikan pada tanggal 31 Mei,saldo akun sewa Diterima di Muka adalah Rp600.000.saldo ini mencerminkan penerimaan sewa tiga bulan pada tanggal 1 Mei untuk bulan Mei,Juni,Juli.pada akhir bulan Mei,akun Sewa diteima di Muka seharusnya turun (didebit) sebesar Rp200.000 dan akun pendapatan sewa seharusnya naik (dikredit) Rp200.000.nilai Rp 200.000 mencerminkan pendapatan sewa untuk satu bulan(Rp 600.000/3).ayat jurnal penyesuaian dan akunT adalah sebagai berikut.

Tanggal
Rekening
Ref
Debit
Kredit

31
Sewa Diterima di Muka

200.000



Pendapatan Sewa


200.000











Buku besarnya

                        Sewa Diterima di Muka

                                               

              Debit                                     Kredit

           

31 Mei               200.000         Saldo           600.000

                               Saldo Peny.300.000

.                       Pendapatan Sewa



               Debit                                 Kredit             

                                              31 Mei 200.000



Akun Sewa Diterima di Muka yang merupakan kewajiban bagi Setia jaya akan bersaldo Kredit .jumlah ini merupakan pendapatan tangguhan (deferral) yang akan menjadi pendapatan di masa depan.akun pendapatan sewa memiliki saldo Rp200.000 yaitu pendapatan untuk periode ini.

Akruan Pendapatan

         Selama satu periode akuntansi,sebagian pendapatan dicatat hanya saat kas diterima jadi,pada akhir periode akuntansi,ada pos pendapatan yang telah dihasilkan tapi belum dicatat.untuk kasus ini,jumlah pendapatan tersebut perlu dicatat dengan mendebit akun asset dan menkredit akun pendapatan.

Dan mengenai akruan pendapatan diasumsikan Setia jaya menandatangani perjanjian dengan perusahaan Riani pada tanggal  14 Mei.perjanjian tersebut menyatakan bahwa Setia Jaya akan menyadiakan jasa konsultasi computer melalui telepon dan memberikan bantuan pada karyawan Riani.jasa yang disediakan akan ditagihkan pada Riani pada tanggal 14 setiap bulan dengan biaya Rp25.000 per jam.per 31 mei Setia Jaya telah memberikan 25 jam jasa konsultasi pada perusahaan Riani .meskipun pendapatan Rp625.000(25 jam x Rp 25.000)akan difakturkan dan dibayar di Juni,Setia Jaya telah mengakui pendapatan di bulan Mei.Ayat jurnal penyesuaian dan akun T untuk mencatat klaim terhadap pelanggan (piutang usaha) dan pendapatan honor di bulan Mei adalah sebagai berikut.



Tanggal
Rekening
Ref
Debit
Kredit

31
Piutang Usaha

625.000



Pendapatan


625.000

Buku besarnya

                        Piutang usaha

                                               

              Debit                                     Kredit

           

Saldo                 2.220.000

31 Mei                  625.000    

.                                  

Saldo Peny         2.845.000    

                       

         Pendapatan

          Debit               Kredit                 

                                              Saldo          16.340.000

                                  31 Mei            625.000

                                              Saldo Peny16.965.000

Jika penyesuaian atas piutang usaha (Rp625.000) tidak dicatat,pendapatan honor dan laba bersih akan kurang catat Rp625.000 dalam laporan laba rugi.sementara dineraca,piutang usaha dan modal,akan kurang catat Rp625.000.

Akruan Beban

     Beberapa jenis jasa,seperti asuransi,biasanya dibayar sebelum digunakan.pembayaran dimukan ini merupakan beban yang ditangguhkan (deferral).jenis g=jasa lainnya dibayar setelah digunakan.sebagai contoh,beban gaji diakumulasika per jam dan per hari,namun pembayaran mungkin dilakukan secara mingguan atau bulanan.jumlah beban gaji yang terjadi,namun masih terutang diakhir periode akuntansi merupakan beban sekaligus kewajibanjika hari terakhir dari periode pembayaran gaji bukan merupakan hari terakhirperiode akuntansi,beban gaji yang terjadi dan kewajiban yang terkaitharus dicatat menggunakan ayat jurnal penyesuaian.ayat jurnal penyesuaian ini perlu dibuat agar dicatat dengan tepat,yaitu pada periode terjadinya.

Di asumsikan pada akhir bulan Mei,utang gaji yang harus dicatat untuk tranksaksi adalah Rp8.000.000.jumlah ini adalah beban tambahan dibulan Mei dan didebit pada akun beban gaji.jumlah ini juga merupakan kewajiban pada tanggal 31 Mei dan di kredit pada utang gaji.ayat jurnal penyesuaian dan akunT-nya adalah sebagai berikut:



Tanggal
Rekening
Ref
Debit
Kredit

31
Beban Gaji

8.000.000



Utang Gaji


8.000.000

Buku besarnya

                               Beban Gaji

              Debit                                     Kredit

Saldo                1.300.000 

31 Mei              8.000.000

            9.300.000    

.                             Utang Gaji

                    Debit                        Kredit                      

                                                   31 Mei 8.000.000







 



Beban Penyusutan

                Sumber daya fisik yang dimiliki dan digunakan oleh perusahaan dan bersifat permanen atau memilki mada kegunaan yag panjang disebut asset  tetap (fixed assets atau plant assets).sebenarnya,asset tetap ,merupakan jenis beban dibayar dimuka jangka panjang.kareba sifat dan masa manfaatnya yang panjang.aset ini dibahas terpisah dari beban dibayar dimuka lainnya,seperti bahan habis pakai dan asuransi dibayar dimuka.

Asset tetap adaah peralatan kantor(seperti meja,kursi,komputer)yang digunakan sama dengan bahan habis pakai,yaitu untuk menghasilkan pendapatan.namun,tidak seperti bahan habis pakai,tidak fapat melihat secagra kasat mata terjadinya penurunaan peralatan dalam hal kualitas /fisik.ini alih-alihh,sering berlalunya waktu,peralatan akan kehilangan kemampuannya untuk memberikan manfaat bagi penggunanya.penurunan manfaat ini disebut penyusutan atau depresiasi (depreciation).

Semua asset tetap,kecuali taah,akan kehilangan manfaatnya.penurunan asset ang dipakai untuk menghasilkan pendapatan di catat  sebagai beban.meskipun demikian ,penurunan dalam asset tetap sulit diukur.karena alasan ini,sebagian dari biaya asset  tetap dicatat sebagai beban setiap tahun sepanjang masa manfaatnya.beban periodik ini disebut beban penyusutan (deciation exepense).

Ayat jurnal penyesuaian untuk mencatat penyusutan sama dengan ayat jurnal penyesuaian untuk penggunaan bahan habis pakai.Akun yang didebit adalah akun beban penyusutan.akan tetapi,akun asset peralatan kantor tidak dikredit karena harga peroleha asset  tetap berikut akumulasi jumlah penyusutan yang telah dicatat sejak pembeliannya biasanya dilaporkan dineraca.akun yang dikreditkan adalah akumulasi penyusutan (accumulated  depreciation).Akun akumulasi penyusutan disebut akun kontra (kontra accounts) atau akun kontra asset (contra asset accounts),karena akun tersebut dikurangkan dari akun asset pasangannya di neraca saldo.saldo normal akun kontra adalahh kebalika dari akun yang dikuranginya.jadi,saldo normal akumulasi penyusutan adalah kredit.



Nama yang biasa digunakan untuk asset tetap dan asset kontra terkait adalah sebagai berikut:

Aset Tetap                                                       Aset Kontra

Tanah                                                              Tidak ada- tanah tidak disusutkan

Gedung                                                           Akumulasi Penyusutan –Gedung

Peralatan Toko                                                Akumulasi Penyusutan- Peralatan Toko

Peralatan Kantor                                             Aakumulasi Penyusutan –Peralatan Kantor

Ayat jurnal penyesuaian untuk mencatat penyusutan bulan Mei digambarkan dalam  ayat jurnal dan akun T berikut.Estimasi besarnya penyusutan  untuk bulan tersebut diasumsikan Rp50.000.

Tanggal
Rekening
Ref
Debit
Kredit

31
Beban Penyusutan

50.000



Akumulasi Penyusutan


50.000



                 Peralatan Kantor

         Debit                   Kredit

Saldo    1.800.000                                                                          Akumulasi penyusutan



                                                                                                  Debit                                  Kredit

                                                                                                                        31 Mei   50.000

                                                                        

                    Beban Penyusutan

                                                                                                                              Debit                     Kredit 

                                                                                              31 Mei    50.000           



Kenaikan Rp50.000 dalam akun akumulasi penyusutan dikurangi dai biaya Rp1.800.000 yang dicatat pada akun asset tetap terkait.Selisih antara dua saldo adalah biaya Rp1.750.000 yang belum disusutkan.jumlah ini (Rp 1.750.000) disebut nilau buku aset (book value of the asset),atau nilai buku bersih (net book value) yang disajikan dineraca dengan urutan berikut:

Peralatan Kantor                                             Rp 1.800.000

            Dikurangi akumulasi penyusutan                   50.000      Rp1.750.000

Nilai pasar suatu aset tetap biasanya berbeda dengan nilai bukunya .karena penyusutan merupakan metode alokasi,bukan metode penilaian .maksudnya penyusutan mengalokasikan biaya aset tetap yang dibebankan selama estimasi masa manfaat .penyusutan tidak berusaha untuk mengukur perubahan nilai pasar,yang dapat berubah signifikan dari tahun ketahun.

Jika penyesuaian sebelumnya atas penyusutan ( Rp50.000) tidak dicatat ,beban penyusutan dalam laporan laba rugi akan kurang catat  (Rp 50.000),dan laba bersih akan lebih catat  Rp 50.000.dalam neraca,nilai buku peralatan kantor dan modal akan lebih catat Rp50.000.

2.7  Jenis-Jenis Ayat Jurnal Penyesuaian

Ayat-ayat jurnal penyesuaian ini dibuat oleh oleh subsistem akuntansi, yaitu setelah neraca saldo

disusun. Ada lima jenis ayat jurnal penyesuaian :

1. Ayat jurnal accruals

Menyatakan peristiwa yang telah terjadi, tetapi penerimaan atau pengeluaran kasnya belum

dilaksanakan.

2. Ayat jurnal defferals

Menyatakan adanya penerimaan atau pengeluaran kas sebelum terjadinya peristiwa atau

transaksi yang terkait.

3. Ayat jurnal estimasi

Perhitungan bagian tahun bersangkutan dari suatu biaya yang mencakup beberapa periode ke

depan.

4. Ayat jurnal revaluasi

Menyatakan selisih antara nilai buku dan nilai sesungguhnya dari suatu aktiva atau perubahan

dalam prinsip akuntansi.

5. Ayat jurnal koreksi

Memperbaiki dampak kesalahan-kesalahan yang ditemukan dalam buku besar.

Informasi ayat jurnal penyesuaian juga disimpan dalam file voucher jurnal, dan jika semua ayat

jurnal itu sudah diperhitungkan, selanjutnya dapat disusun neraca saldo. Neraca saldo ini akan digunakan

sebagai input bagi tahap selanjutnya, yaitu tahap penyusunan laporan keuangan.

2.8  Perbedaan Jurnal Penyesuaian dan Koreksi

Dalam akuntansi, jurnal koreksi perlu dibuat dengan maksud untuk mengkoreksi nilai transaksi yang telah salah dibukukan dan atau juga untuk mengkoreksi penggunaan klasifikasi akun yang salah (salah dalam mengidentifikasi akun).

Pada akhir periode pembukuan  sering dihadapkan pada beberapa jurnal atau transaksi yang tidak sesuai dan selisih. Untuk itu  perlu beberapa jurnal perbaikan agar laporan keuangan yang  dbuat menjadi balance. Terkadang yang dibutuhkan jurnal penyesuaian, tetapi tak jarang pula  memerlukan junal koreksi untuk mengoreksi transaksi yang sudah  bukukan.

Berikut ini akan perbedaan antara jurnal koreksi dengan jurnal penyesuaian sehingga akan mempermudah untuk memisahkan transaksi mana yang harus dikoreksi dan mana yang penyesuaian.

Adalah penting untuk dapat membedakan antara jurnal koreksi dengan jurnal penyesuaian.

Dalam akuntansi, jurnal koreksi perlu dibuat dengan maksud untuk mengkoreksi nilai transaksi yang telah salah dibukukan dan atau juga untuk mengkoreksi penggunaan klasifikasi akun yang salah (salah dalam mengidentifikasi akun). Sedangkan jurnal penyesuaian, dibuat dengan tujuan untuk memperbaharui data akuntansi  supaya menjadi lebih akurat.

Secara garis besar dapat disimpulkan di sini bahwa jurnal koreksi dibuat atas kesalahan yang terjadi dalam awal mulanya transaksi tersebut dicatat dan dibukukan (baik salah nilai maupun akun). Sedangkan jurnal penyesuaian dibuat bukan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi dalam awal mulanya transaksi dicatat, melainkan untuk memenuhi konsep akrual dan deferral dalam akuntansi.

Akuntan akan/perlu membuat jurnal penyesuaian atas transaksi yang pada awal mulanya telah dicatat secara benar (tidak salah dalam membukukan nilai maupun tidak salah dalam penggunaan akun) dalam rangka memperbaharui data akuntansi dengan cara menentukan secara tepat berapa besarnya bagian dari jumlah penerimaan yang diterima di muka yang telah menjadi pendapatan untuk periode berjalan, berapa besarnya bagian dari jumlah penerimaan yang diterima di muka (dalam periode berjalan) yang akan ditangguhkan sebagai pendapatan untuk periode mendatang, berapa besarnya bagian dari jumlah pengeluaran yang telah menjadi beban untuk periode berjalan, berapa besarnya bagian dari jumlah pengeluaran periode berjalan yang akan ditangguhkan sebagai beban untuk periode mendatang, berapa besarnya jumlah beban periode berjalan yang harus diakui meskipun pembayarannya belum dilakukan, dan berapa besarnya jumlah pendapatan periode berjalan yang harus diakui meskipun penagihan kasnya belum diterima.

2.9  Daftar Saldo yang Disesuaikan

Setelah semua ayat jurnal penyesuaian telah diposting,daftar saldo lainnya disebut daftar saldo yang disesuaikan (Adjusted trial balance) disiapkan.Tujuan dari daftar saldo yang disesuaikan adalah untuk memeriksa kesamaan jumlah saldo debit dan kredit sebelum menyiapkan laporan-laporan keuangan.jika daftar saldo yang disesuaikan tidak sama,berarti kesalahan telah terjadi.akan tetapi kesalahan dapat timbul meskipun daftar saldo yang disesuaikan telah sama.











BAB III

PENUTUP

3.1  Simpulan

           Jurnal penyesuaian dibuat untuk menyesuaikan angka-angka  dalam neraca saldo agar dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya sesuai dengan tuntutan dalam penyajian laporan keuangan.  Atau Penyesuaian dilakukan untuk memperbaiki rekening-rekening tertentu sehingga mencerminkan keadaan harta, hutang, modal, pendapatan, dan biaya dari suatu perusahaan agar memperlihatkan kondisi keuangan perusahaan yang sebenarnya,karena selama ini ada anggapan bahwa semua neraca saldo yang sudah seimbang,berarti sudah memperlihatkan kondisi yang sebenarnya,padahal masih banyak yang perlu disesuaikan atau di perbaiki.

3.2  Saran

         Dalam mempelajari ilmu akuntansi harus dibutuhkan kecermatan dan ketelitian dalam mengerjakan atau memahami materinya karena akuntansi ini merupakan seperti halnya matematika hasilnya butuh kepastian untuk mendapatkan jawaban yang benar atau bisa disebut juga sebagai ilmu pasti,karena dalam akuntansi apabila terjadi kesalahan maka yang akan timbul adalah tidak balancenya angka-angka atau nilai dalam suatu akun.



              



BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

Adnan, 2005, Penerapan Akuntansi Syariah

Andi Supangat, 2007, Statistika Dalam Kajian Deskrpftif, Inferensi, dan Parametrik, Jakarta.

Fatriani, 2003, Peranan Prinsip Akuntansi Syariah Dalam Pengelolaan Transaksi Keuangan, Bandung.

Husein Umar, 2005, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia, 2004, Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta: Salemba Empat.

Iqbal Hasan, 2004, Metode Penelitian, Jakarta.

Jonathan Sarwono, 2006, Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS, Bandung : PT Danamarta Sejahtera Utama.